Thursday, October 30, 2014

Open Water Diver

Salah satu bucket list dalam hidup saya adalah diving. But i'm not dying! hahahhahaa.

Sebelumnya saya pernah cerita awal saya jatuh cinta pada marine life, dan setelah menikah saya dan suami pergi ke pulau Weh, Aceh untuk membuktikan keindahannya. Singkat cerita, kami bertemu dengan sepasang suami istri dari Bandung (juga) yang sudah diving kesana kemari. Cerita-cerita dan pengalaman pasangan ini membuat kami "panas" dan berjanji HARUS PUNYA LICENSE DIVING! Memang sebelumnya kami pernah punya keinginan untuk membuat license diving, tapi belum pernah ketemu tempat & waktu (juga biaya) yang pas. 

Akhirnya, setelah booking trip ke Derawan bulan Januari 2015, suami makin rajin browsing untuk cari informasi tempat untuk "sekolah" diving. Bertemulah kami dengan Flying Fish Divers. Cari-cari waktu yang pas, akhirnya kami mulai kelas teori dan kolam pertama tanggal 11 Oktober dan kolam kedua tanggal 12 Oktober untuk mengejar ujian di 25 Oktober 2015. 

Kelas teori dimulai jam 08.00 sampai 12.00, diperkenalkan segala hal tentang diving dari A-Z sampai cara memilih dive gears agar kita nyaman dibawah air nanti.

Lalu kami istirahat 1 jam sambil menunggu untuk masuk ke kolam. Awal masuk kolam anehnya malah tenang dan tidak panik. Mask clearing beres semua (padahal ini yang paling menakutkan).

Keesokan harinya jam 8.00, kami sudah melakukan persiapan untuk kolam kedua. Masih tenang dan mulai bisa mengatur bouyancy. Tapi tenyata endurance saya jelek banget, hasilnya setelah kolam kedua terkapar sakit dan panas tinggi sampe bolos kerja. Hahahahaha. Gara-gara tepar, saya memutuskan untuk mulai lari lagi. :)

Karena jarak kelas kolam terakhir dan ujian open waternya itu sekitar 3 minggu, saya putuskan untuk ambil kelas kolam ketiga. Nyuri-nyuri waktu istirahat :p Ternyata, saya panik. Mask clearing kacau ampe naik ke permukaan, dimana itu sebenarnya tidak boleh dilakukan. Mas Tommy (instruktur) ikutan panik,takut kalau saya akan seperti ini di laut nanti. Akhirnya dihukum gak boleh pulang sebelum mask clearing berhasil. 

Tanggal 25 Oktober jam 6 pagi sudah duduk manis di dermaga 7 Marina Ancol, nunggu boat ke pulau Seribu. Kami menginap di Villa Delima, deket banget sama dermaga utama pulau Pramuka. Istirahat sebentar dan siap-siap berangkat ke laut.
Sunset at Dermaga Pulau Pramuka
My new family
Our boat and our sea
Dive pertama di pulau Semak Daun. Gak trip cuma uji skill, lagi-lagi mask clearingnya bloon. Harusnya udara cuma keluar dari hidung, tapi ternyata yg dari regulator ikutan juga.Hahahha. Diulang-ulang sampai akhirnya berhasil dan disengat ubur-ubur tepat di atas bibir. 

Dive kedua, Soft Coral. Kalau di sini benar-benar trip dan mask clearing adalah kebutuhan. Agak susah descending, gara-gara kakinya tetep kicking (yaiyalah naik mulu!). Dan saya mohon maaf kepada seluruh coral yang saya tendang-tendangin sampe mata kaki kanan kiri berdarah semua. Hahahaha. Gagal hovering!
Muke gak enak banget hahahaha
Happy face after second dive
Hubby with his buddies
Saya yang paling kanan pake headband
Girls team!
Malamnya test teori dan saya dapat nilai 80 dan suami nilainya 81. Horay! Kami mendapat peringkat ke 3 & 4 *grin*

Dive ketiga, di dermaga pulau Pramuka tapi bukan yang utama. Ini bener-bener trip tapi masih nempel-nempel coral. Hihiiii. Maaf ya! Tapi getting better banget!! Malesnya di sini banyak banget yang main banana boat, berisiknya minta ampun. Ganggu deh.

Hubby's finest pic!!*iri*
Dive keempat, dari dermaga utama. Drama di dive ini tim cowok diomelin gara-gara gak fokus dan malah foto-fotoan. Dan saya lost buddy! Maksudnya baik nyari muter-muter di tempat ternyata saya sampai ke permukaan dan ditarik sama swiper. Hahahaha. Takut banget kena deco, tapi sih kayanya gak.

Alhamdulillah di dive terakhir semuanya lebih baik, sampe sampe nafasnya makin irit. Dan tanggal 29 saya sudah dapat license onlinenya!! Horayyy!!
So, now i'm officially an Open Water Diver :)


Bisou

Wuls


Note:
Flying Fish Divers Jakarta (SSI) ada di jalan MT Haryono. Di sebelah Carrefour Cawang (Lakespra Suryanto) atau di antara Carrefour & Menara Saidah. PIC : Tommy 0813 9654 1882. Only 3.5 mio (1x kelas teori, 2x kelas kolam, include trip open water)

Monday, October 27, 2014

Flashback

Flashback (psychology), in which a memory is suddenly and unexpectedly revisited.
(source : Wikipedia)

Mendadak kangen masa lalu, masa-masa tiap Lebaran pulang ke Padang. Supaya gak bosan di Padang, keluarga besar sering merencanakan trip ke tempat-tempat wisata. 

Karena sekarang udah nikah, gak bisa seheboh dulu bolak balik ke Padangnya & mesti bagi-bagi waktu juga. Jadi Cici, mau pulang ke Padang tahun depan pas Lebaran sama Abang juga. Mereka udah nyiapin trip ke pulau Pasumpahan. Karena sekarang di Padang udah banyak ke explore tempat-tempat bagus yang wajib dikunjungi. Salah duanya pulau Pasumpahan & Air Terjun Nyarai di Lubuk Alung yang mirip-mirip pulau Moyo. Udah masuk tv juga tuh, bisa juga liat di IGnya  Hamis.

Jadi perjalanan flashback hari ini ke Lebaran 2011. Keluarga besar bikin trip ke Danau Atas Bawah. 

Danau Diatas adalah sebuah danau yang terletak di kabupaten Solok, provinsi Sumatera BaratIndonesia. Danau ini bersama-sama dengan Danau Dibawah, yang dikenal sebagai Danau Kembar(souce: Wikipedia)

Kami menginap di cottage yang cukup seram & gak terawat punya Pemda setempat. Sedih jadinya, tempat bagus dan potensial disia-siain begitu saja. Air kamar mandi berantakan, ilalang tinggi banget dan yang males banget itu bau. Dan yang lebih parah lagi, kekurangan lampu! Kebayang aja ilalang tinggi-tinggi gak berlampu, trs katanya banyak yang lihat hantu. Hahahahaha. 


Padahal langitnya cantik, udaranya dingin banget (sampe kalau nafas berasap), sunsetnya subhanallah!



Danau Diateh
salah fokus, permen karet jaman dulu
my 2011 skinny brother 
no filter, darling
AbangIyo
beauty collage
jagung (ke) bakar


Jadi makin kangen trip keluarga kaya gini, we did nothing but laugh.

Yang bikin sebel cuma orang-orang yang gak mau tanggung jawab sama alam. Benci banget liat banyak coretan, kotor dan bau! 

People, please be respectful to our nature! 


Bisou


Wuls






Wednesday, October 22, 2014

I Left My Heart in Sikuai

It was 2011, the very first time i enjoyed the underwater life by snorkeling.

As you know, Padang is surrounded by beautiful beach. When I was super kid, my parents often brought me to the beach. (Yes, i spent some of my childhood in Padang).

Waktu itu saya, adik dan beberapa sepupu berencana untuk melakukan trip buat mengisi waktu liburan Lebaran di Padang. Karena seumur-umur bolak balik ke Padang masa gak pernah nyobain trip ke salah satu pulau-nya. Yang kedengeran banget dengan keindahannya dulu itu cuma kepulauan Mentawai, dimana banyak turis yang surfing. Begitu tau ternyata ada Sikuai yang lebih deket, kenapa tidak?

Berangkat pagi-pagi dari rumah Nenek, karena dijadwalkan boat berangkat jam 9 pagi. Harga tiket nyebrang ke Sikuai juga murah untuk 1 day trip + makan siang (kalo gak salah) Rp. 100.000an. Hahahaha. Lupa pastinya berapa.
@pelabuhan Muaro
Jujur parno banget untuk mulai trip ini, karena Padang baru aja pulih dari gempa. Takut tsunami ceritanya. Tapi jadi tenang, karena Sikuai punya tower kalau-kalau (amit-amit) pulau kecil ini diterjang tsunami.

Parnonya belum selesai sampai disitu, kita naik kapal sekitar 30 - 45 menit dan ombaknya kebetulan lagi gede. Pengen muntah, pengen pulang juga. Takut banget, mana keciprat-ciprat air laut terus soalnya boatnya kan kenceng banget. Akhirnya coba mengalihkan perhatian, dengan melihat keadaan sekitar. Banyak burung-burung yang lagi cari ikan di laut dan mostly yang dilihat cuma kapal-kapal dan air. Parno lagi!

sejauh mata memandang cuma air (yaiyalah)


Penderitaan 30 menit lebih akhirnya selesai. Begitu sampai di pelabuhan Sikuai, cantik banget air lautnya :) jernih, sampe ikan warna warni-nya keliatan. Langsung ganti baju, sewa masker & snorkle, pelampung dan foto-foto!

beautiful, isn't it?
mermaid, hahahha


minus abang Iyo, parno katanya kalo difoto. anaknya pemalu *pret*
waktu masih belum berani berenang di laut tanpa pelampung*sombong*
Karena ini adalah 1 day trip, jadi jam 4 sore udah mesti siap-siap pulang ke Padang. Padahal sunsetnya pasti bagus banget & belum sempat trip keliling pulau.

Walaupun cuma sebentar, tapi rasanya bahagia sekali. Underwaternya cantik, pasirnya bersih dan yang penting MURAH! Gara-gara Sikuai, jadi jatuh cinta sama marine life-nya Indonesia. Dan berencana untuk explore lebih banyak lagi. 

You don't really need to spend so much money to enjoy the beauty, Indonesia has everything you need.


Bisou

Wuls